Iklan

PENGARUH SOSIAL BUDAYA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT


Berbicara tentang kesehatan masyarakat maka kita berbicara tentang sekian banyak hal yang sangat kompleks yang mempengaruhi derajat kesehatan.  HL. Blum dalam teorinya tentang status kesehatan, menjelaskan  beberapa faktor yang mempengaruhi status kesehatan, antara lain: lingkungan fisik, social budaya, ekonomi, prilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan.
Blum juga menjelaskan,bahwa lingkungan sosial dan budaya tersebut tidak saja mempengaruhi status kesehatan,tetapi juga mempengaruhi perilaku kesehatan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa yang mempunyai latar belakang budaya yang beraneka ragam, lingkungan budaya tersebut sangat mempegaruhi tingkah laku manusia, keanekaragam budaya tersebut menimbulkan variasi dalam berperilaku, termasuk dalam perilaku kesehatan.

Berkaca pada keanekaragaman tersebut maka wajib hukumnya petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dangan latar budaya yang beraneka ragam,  mengetahui budaya dan masyarakat yang dilayaninya, agar pelayanan kesehatan yang diberikan memberikan hasil yang optimal,yaitu meningkatnya kesehatan masyarakat.

Taylor memberikan definisi kebudayaan sebagai keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan,kepercayaan dan kemampuan kesenian.moral hukam adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat.sedangkan menurut Koentjaraningrat mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah seluruh kelakuan dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang haus didapatkannya dengan belajar dan yang semuanya tesusun dalam kehidupan masyarakat.

A.   Mayarakat

Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat. Adapun pengertian masyarakat menurut para ahli antara lain:
  • Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan 
  • Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi. 
  • Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam  kumpulan manusia tersebut. 
  • Menurut Koentjaraningrat dalam buku Pengantar Antropologi (1996): masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi sesuai dengan sistem adat istiadat tertentu yang sifatnya berkesinambungan dan terikat oleh rasa identitas bersama

Lebih lanjut Soerjono Soekanto menjelaskan Faktor-Faktor / Unsur-Unsur yang ada dalam masyarakat . Menurut Soerjono Soekanto dalam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :
  • Beranggotakan minimal dua orang.
  •  Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan
  • Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat
  • Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.
Hal-hal diatas menggaris bawahi beberapa hal bahwa masyarakat ada dalam sebuah sistem sosial yang mereka akui bersama, mereka memiliki hubungan yang baku satu sama lain sebagai mahluk sosial. Lebih dari itu sebagai masyarakat yang hidup bersama secara turun temurun, mereka juga memiliki kebudayaaan dan kebiasaan yang telah diwarisi dan dijunjung tinggi bersama. Eksistensi masyarakat tidak bisa terkepas dari adat, kebiasaan dan budaya yang melekat pada diri mereka.  

B.  KEBUDAYAAN
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak, sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni.

    C.  ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KESEHATAN


1.     Aspek Sosial
Aspek sosial memepengaruhi status dan perilaku kesehatan. Ada beberapa aspek sosial budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan dan status kesehatan.yang pertama yaitu Umur, Jenis kelamin Pekerjaan dan Sosial ekonomi
  • Umur
Ada perbedaan golongan penyakit berdasarkan golongan umur.misalnya dikalangan balita banyak yang menderita penyakit infeksi, sedangkanpada golongan dewasa atau usia lanjut lebih banyak menderita penyakit kronis.
  •  jenis kelamin
Demikian juga dengan  aspek golongan menurut jenis kelamin,dikalangan wanita lebih banyak menderit kanker payudara,sedangkan pada pria,lebih banyak menderita kanker prosat. 
  • Pekerjaan
begitu juga dengan jenis pekerjaan,dikalangan petani lebih banyak menderita penyakit cacingan,karena aktifiasnya banyak dilakukan disawah,sedangkan pada buruh tekstil lebih banyak menderita penyakit salura pernafasan kaena banyak terpapar debu.
  •   keadaan sosial ekonomi
keadaan sosial ekonomi  juga mempengaruhi pada pola penyakit,bahkan juga berpengaruh pada kematian, misalnya angka kematian lebih tinggi pada golonga yang status ekonominya rendah dibandingkan dengan status ekonominya tinggi. demikian juga obesitas lenih ditemukan pada kalangan masyarakat dengan status ekonominya tinggi.
Beberapa aspek tersebut menjelaskan bahwa keberadaan kita dalam kaitannya dengan aspek social secara tak terbantahkan akan mengalami hal-hal berdasarkan kondisi social kita. Beberapa penelitian tentang kejadian penyakit juga menjelaskan hal yang sama bahwa aspek kejadian penyakit sangat tergantung pada usia, jenis kelamin, pekerjaan kita sehari-hari. Kondisi social kita mempengaruhi derajat kesehatan.

2.    Aspek Budaya yang Mempengaruhi Status Kesehatan dan Perilaku kesehatan    
Menurut G.M foster (1973), Aspek budaya dapat mempengaruhi kesehatan seseorang. Aspek budaya itu antara lain adalah Tradisi,  Sikap fatalism, Nilai Ethnocentrisme, dan Unsur budaya dipelajari pada tingkat awal dalam proses sosialisasi.
a.  Pengaruh tradisi terhadap perilaku kesehatan dan status kesehatan.
Ada beberapa tradisi dalam masyarakat yang dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan masyarakat, misalnya di New Guinea, pernah terjadi wabah penyakit “kuru”. Penyakit ini menyerang susunan saraf otak dan penyebabnya adalah virus.penderita hanya terbatas pada anak-anak dan wanita. Setelah dilakukan penelitaian ternyata penyakit ini menyebar karena adanya tradisi kanibalisme yaitu kebiasaan memenggal kepala orang, dan tubuh serta kepala manusia yang dipenggal tersebut hanya dibagikan wanita dan anak-anak sehingga kasus epidemi penyakit kuru hanya terbatas dikalangan wanita dan anak-anak.
b.    Pengaruh sikap fatalism terhadap perilaku dan status kesehatan.
Hal ini adalah sikap fatalistik yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan,beberapa anggota masyarakat di kalangan kelompok yang beragama Islam percaya bahwa anak adalah titipan Tuhan, dan sakit atau mati itu adalah takdir,sehingga masyarakat kurang berusaha untuk mencari pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit,atau menyelamatkan seseorang dari kematian. Ada satu contoh menarik dari penelitian proyek ASUH (Awal Sehat Untuk Hidup Sehat) dikabupaten cianjur, ditemukan bahwa dikalangan ibu-ibu mereka sangat yakin dan percaya bahwa bayi yang mati akan menarik ibunya masuk surge, sehingga mereka tidak mencari pengobatan yang dibutuhkan untuk anaknya (Hadi Pratomo,dkk, 2003).
c.    Pengaruh sikap Ethnosentris terhadap perilaku dan status kesehatan
Sikap ethnosentrime adalah sikap yang memandang bahwa kebudayaan sendiri yang paling baik jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain.misalnya orang-orang barat merasa bangga terhadap kemajuan ilmu dan teknologi yang dimilikinya,dan selalu beranggapan bahwa kebudayaannya paling maju,sehingga merasa superior terhadap budaya dari masyarakat yang sedang berkembang.
Oleh karena itu,sebagai petugas kesehatan kita harus menghindari sikap yang menganggap bahwa petugas adalah orang yang paling pandai,paling mengetahui tentang masalah kesehatan karena pendidikan petugas lebih tinggi dari pendidikan masyarakat setempat sehingga tidak perlu mengikut sertakan masyarakat tersebut dalam masalah kesehatan masyarakat.dalam hal ini memang petugas lebih menguasai tentang masalah kesehatan,tetapi masyarakat dimana  mereka bekerja lebih mengetahui keadaan di masyarakatnya sendiri.
d.    Pengaruh perasaan bangga pada statusya,terhadap perilaku kesehatan.
Suatu perasaan bangga terhadap budayannya berlaku bagi setiap orang.hal tersebut berkaitan dengan sikap ethnosentrisme. Sebagai contoh pada tahun 1976 dalam sebuah upaya perbaikan gizi di kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan, ditemukan permasalahan bahwa masyarakat setempat tidak mau mengkonsumsi daun singkong padahal mereka tahu daun tervebut memiliki kandungan gizi yang tinggi. Setelah dilakukan penelusuran dan diskusi dengan masyarakat setempat ternyata mereka tidak mengkonsumsi karena menurut mereka singkong itu adalah makanan untuk kambing dan mereka menolaknya karena status mereka tidak mau disamakan dengan kambing (Kresno, Sudarti : 1976)
e.    Pengaruh norma terhadap perilaku kesehatan.
Seperti halnya dengan rasa bangga terhadap statusnya, norma dimasyarakat sangat mempengaruhi perilaku kesehatan dari anggota masyarakatnya yang mendukung norma tersebut. sebagai contoh,untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi banyak mengalami hambatan karena adanya norma yang melarang hubungan antara dokter sebagai pemberi layanan dengan ibu hamil sebagai pengguna layanan. Sebagai contoh dibeberapa Negara di Amerika Latin dan negara-negara lain yang beragama islam ada norma yang melarang seorang perempuan diperiksa kehamilannya oleh dokter laki-laki. Begitupun untuk permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan organ vital perempuan. Hal tersebut menyebabkan banyaknya kejadian kematian karena tidak endapatkan pelayanan maksimal. (G.M.Foster 1973)
f.     Pengaruh nilai terhadap perilaku kesehatan
Nilai yang berlaku dalam masyarakat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan.nilai-nilai tersebut ada yang menunjang dan ada yang merugikan kesehata.beberapa nilai yang merugikan kesehatan misalnya adalah penilaian yang tinggi terhadap beras putih meskipun masyarakat mengetahiu bahwa beras merah lebih banyak mengandung vitamin B1 jika dibandingkan dengan beras putih,masyarakat ini memberikan nilai bahwa beras putih lebih enak dan lebih bersih.
Contoh lain adalah masih banyak petugas kesehatan yang merokok meskipun mereka mengetahui bagaimana  bahaya merokok terhadap kesehatan. Mereka memberikan nilai yang tinggi untuk perilaku merokok karena rokok memberikan kenikmatan, sedangkan bahaya merokok tidak dapat segera dirasakan.
g. Pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dari proses sosialisasi terhadap perilaku kesehatan
Pada tingkat awal proses sosialisasi,seorang anak diajakan antara lain bagaimana cara makan,bahan makanan apa yang dimakan,cara buang air kecil dan besar,dan lain-lain. kebiasaan tersebut terus dilakukan sampai anak tersebut dewasa dan bahkan menjadi tua.kebiasaan tersebut sangat mempngaruhi perilaku kesehatan yang sangat sulit untuk diubah. MIsalnya untuk anak yang diberi makan nasi sejak kecil. Ketika iya bertumbuh dewaas akan sangat sulit untuknye merubah makanannya, misalnya makan roti atau gandum jadi makanan pokok. Solusinya adalah kita harus memberikan tawaran makanan bagi anak sejak usia dini.  
h.    Pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan
Tidak ada perubahan yang terjadi dalam isolasi,atau dengan perkataan lain,suatu perubahan akan menghasilkan perubahan yang kedua dan perubahan yang ketiga.apabila seorang pendidik kesehatan ingin melakukan perubahan perilaku kesehatan masyarakat,maka yang harus dipikirkan adalah konsekuensi apa yang akan terjadi jika melakukan perubahan,menganalisis faktor-faktor yang terlibat/berpengaruh terhadap perubahan,dan berusaha untuk memprediksi tentang apa yang akan terjadi dengan perubahan tersebutapabila ia tahu budaya masyarakat setempat dan apabila ia tahu tentang proses perubahan kebudayaan,maka ia harus dapat mengantisipasi reaksi yang muncul yang mempengaruhi outcome dari perubahan yang  telah direncanakan. Contoh kasusnya adalah dibeberapa wilayah di Indonesia amsih banyak menggunakan bahan bakar kayu api tanpa cerobong asap, yang mengakibatkan abnayak terserang ISPA. Petugas menyadari hal itu sehingga mereka menyediakan cerobong asap namun kemudian keberhasilannya sangatt minim, masih banyak yang tidak menggunakan cerobong tersebut. Hal itu terjadi karena dirumah warga banyak terdapat semut putih yang sering merusak kayu/tiang rumah dan hanya bisa mati karena kena asap. Jadi program cerobong itu gagal bukan karena masyarakat menilai pemakaian cerobong asap tidak bergina tetapi mereka merasa lebih rugi (rumah rusak) karena semut putih.

     D. Solusi
     

Kondisi sosial budaya masyarakat yang mempengaruhi kehidupan dan perilaku juga derajat kesehatan tentunya merupakan tantangan tersendiri bagi tenaga kesehatan. Pentingnya memahami kebiasaan dan adat istiadat merupakan titik start dalam menumakan inovasi yang signifikan dalam penanganan masalah kesehatan. Tawaran solusi dari tenaga kesehatan untuk masyarakat sebenarnya baik, hanya saja kebiasaan yang sudah mengakar menjadi tantangan dalam impekentasi program tesebut.
G.M. Foster (1973) menyatakan bahwa untuk membantu individu dalam merubah perilakunya, maka perlu diperhatikan hal berikut :  
1)    Mengidentifikasi individu atau masyarakat yang menjadi sasaran perubahan
2)  Mengetahui motif untuk mendorong perubahan antara lain motif ekonomi, religi, persahabatan, prestise
3)   Mengetahui faktor-faktor lain misalnya : Kekuatan sosial dan nilai-nilai yang dianut, kebutuhan masyarakat, waktu yang tepat, golongan masyarakat yang mudah menerima perubahan dan golongan masyarakat yang berkuasa.
Menurut foster itulah hal-hal yang sangat penting diperhatikan oleh tenaga kesehatan dalam memberikam inovasi sehingga program yag ditawarkan bisa diterima masyarakat.




Rujukan :
Foster, G.M Traditional Societes in Technological Change, 1973
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, 1996
Arikunto, S. 2006. Produser  Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Notoadmodjo, 2005. Promosi Kesehatan. Jakarta : Rineka CIpta
  


1 Response to "PENGARUH SOSIAL BUDAYA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT "

  1. Mau berbagi nih link Game online PELANGI4D.COM
    Proses Depo Wd Hanya dalam hitungan detik TERKECUALI BANK MAINTENANCE...
    Hanya 1 USER ID Semua Game Ini.
    - SPORTSBOOK ( BOLA )
    - SABUNG AYAM S128 & SV388
    - LIVE CASINO ( VIP & LMG CASINO )
    - TOGEL
    - POKER, DOMINO, CEME & CAPSA SUSUN
    - GAME SLOT - TANGKAS - SPADE - FISH GAME
    TOGEL Dengan Pasaran Terbesar & Terlengkap :
    - TOGEL SENTOSA 4D
    - TOGEL SENTOSA TOTO
    - TOGEL SINGAPORE
    - TOGEL HONGKONG
    - TOGEL SYDNEY
    BANK SUPPORT :
    - BCA
    - MANDIRI
    - BNI
    - BRI
    - DANAMON
    Daftar Sekarang !!! WWW. PELANGI4D.COM
    Pendaftaran GRATIS !!!
    Dan Rasakan Sensasi Kemenangan Dengan Mudah
    Min Depo/WD : Rp 50.000,-
    Hubungi Kami.....
    Custumer Service 24 Jam Online :
    www. PELANGI4D .com LIVE CHAT
    BBM 334302B4
    WA : +855964649918
    LINE : pelangi_4d

    BalasHapus