BULLYING, PENYAKIT PRILAKU YANG MEWABAH
Sebagai daerah yang terletak dijalur khatulistiwa,
Indonesia memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Beberapa tahun
terakhir, musim-musim itu sepertinya tidak bisa menunjukkan konsistensinya
sesuai periode waktu masing-masing. Kadang kemarau
berkepanjangan, kadang pula hujan berkepanjangan. Hal-hal inilah yang kemudian
menyebabkan banyaknya penyakit yang menyerang masyarakat Indonesia, entah
karena sistem imun kita yang tidak kuat ataukah karena perubahan cuaca yang
begitu ekstrim memberikan perlawanan terhadap sistem imun. Tapi yang jelas
bahwa, perubahan cuaca yang tidak menentu menyebabkan stastistik kejadian
penyakit meningkat
Kita tinggalkan sejenak terkait cuaca dan penyakit
sebagai dampak perbahan cuaca, bukan karena tidak ingin membahas lebih dalam tapi karena secara
Epidemiologi penyakit hanya berkutat dalam dua bagian penting saja, yaitu
penyakit menular dan penyakit tidak menular.
Padahal menurut saya salah satu penyakit paling besar, yang bisa menjadi
biang kerok dari segala penyakit dan banyak fenomena besar di bumi ini adalah
Penyakit Perilaku. Salah satunya adalah Penyakit Perilaku Bullying.
Indonesia adalah negara kedua setelah jepang dengan kasus bullying tertinggi di lingkungan sekolah. Aksi bullying
di Indonesia menurut survei cenderung lebih
banyak dilakukan di media sosial. Sebagai negara dengan jumlah populasi
terbanyak keempat di dunia, Indonesia memiliki jumlah pengguna Facebook terbesar ketiga di dunia. Selain itu, Indonesia
juga ‘menyumbang’ 15 persen tweet setiap hari untuk Twitter.
Karena
penggunaan media sosial itu maka anak-anak Indonesia cenderung mengalami cyberbullied atau bullying di
dunia maya. Fakta juga menunjukan bahwa 50
persen orang dewasa di Indonesia mengetahui tindakan bullying atau
kekerasan yang dilancarkan lewat dunia maya kepada anak usia sekolah
Apa itu Bullying
Bullying
adalah salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada
perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak
lain atau korban yang lebih lemah darinya. Victorian Departement of
Education and Early Chilhood Development mendefinisikan bullying terjadi
jika seseorang atau sekelompok orang mengganggu atau mengancam keselamatan dan
kesehatan seseorang baik secara fisik maupun psokologis, mengancam properti,
reputasi atau penerimaan sosial seseorang serta dilakukan secara berulang dan
terus menerus.
Apa Saja Bentuk Bullying
Bentuk-bentuk
bullying antara lain seperti berikut :
- Bullying fisik, contohnya memukul, menjegal, mendorong, meninju, menghancurkan barang orang lain, mengancam secara fisik, memelototi, dan mencuri barang.
- Bullying psikologis, contohnya menyebarkan gosip, mengancam, gurauan yang mengolok-olok, secara sengaja mengisolasi seseorang, mendorong orang lain untuk mengasingkan seseorang secara soial, dan menghancurkan reputasi seseorang.
- Bullying verbal, contohnya menghina, menyindir, meneriaki dengan kasar, memanggil dengan julukan, keluarga, kecacatan, dan ketidakmampuan.
Apa Dampak Bullying
a) Dampak bagi Pelaku
1.
Bullying yang terjadi pada tingkat SD dapat
menjadi penyebab perilaku kekerasan pada jenjang pendidikan berikutnya.
2. Pelaku
cenderung berperilaku agresif dan terlibat dalam gank serta aktivitas kenakalan
lainnya.
3.
Pelaku
retan terlibat dalam kasus kriminal menginjak usia remaja.
b)
Dampak
bagi Korban
1. Memiliki masalah emosi, akademik,
dan perilaku jangka panjang.
2. Cenderung memiliki harga diri yang
rendah, lebih merasa tertekan, suka menyendiri, cemas, dan tidak aman.
3. Bullying menimbulkan berbagai
masalah yang berhubungan dengan sekolah seperti tidak suka terhadap sekolah,
membolos, dan drop out.
c)
Dampak
bagi Saksi
1. Mengalami perasaan yang tidak
menyenangkan dan mengalami tekanan psikologis yang berat.
2. Merasa terancam dan ketakutan akan
menjadi korban selanjutnya.
3. Dapat mengalami prestasi yang rendah
di kelas karena perhatian masih terfokus pada bagaimana cara menghindari menjadi
target bullying dari pada tugas akademik.
Siapa Kelompok Beresiko
Kelompok beresiko yang dimaksud adalah mereka-mereka yang berpeluang untuk terkena bullying, baik itu dia berperan sebagai
Korban, sebagai pelaku maupun saksi. Mengapa demikian?
Karena
semua yang terpapar bullying akan
mendapapatkan efek negative dari bullying
pada masa mendatang, seperti yang
saya bahasakan pada dampak bullying
diatas.
Mengapa Bullying Dikatakan Sebagai Penyakit Perilaku
Untuk menjawab hak ini, mari kita bahas satu per satu.
Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran
yang menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran
terhadap orang yang dipengaruhinya.
Pengertian Perilaku
- Menurut Skinner (1938) dalam (Sunaryo, 2004) perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.
- Menurut Notoatmodjo (1993) perilaku manusia adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri. Secara operasional, perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut.
- Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu reaksi-aksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu (Notoatmodjo, 2007). Menurut Robert Kwick (1974), sebagimana dikutip oleh Notoatmodjo (2007), perilaku adalah tindakan atau perilaku suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari.
- Secara umum, perilaku manusia timbul karena dorongan dalam rangka pemenuhan berbagai macam kebutuhan dasar dan kebutuhan tambahan (Purwanto, 1999). Menurut Sunaryo (2004) perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respons serta dapat diamati secara langsung sSaupun tidak langsung.
- Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang atau organisme terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan (Notoatmodjo, 2009).
Secara
Gamblang, berbagai penertian tentang pa itu penyakit dan perilaku, menjelaskan
kepada kita bahwa bullying itu
ternyata adalah sebuah penyakit Perilaku. Mengapa demikian, Karena perilaku bullying bisa menyebabkan perasaan tidak
mengenakkan bagi siapapun yang terkena bullying. Dia akan menderita stress bahkan
mungkin gangguan Psikologis.
Apakah Pelaku Bullying bisa dikategorikan sebagai orang yang sehat
Pengertian
sehat menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia adalah suatu keadaan yang
sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan. Definisi sehat menurut WHO ini adalah sehat secara keseluruhan, baik
jasmani, rohani, lingkungan berikut faktor-faktor serta komponen-komponen yang
berperan di dalamnya.
Sehat
menurut WHO terdiri dari suatu kesatuan penting dari 4 komponen dasar yang
membentuk ‘positif health’, yaitu:
a.
Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak
merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif
tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami
gangguan.
b.
Kesehatan mental (jiwa) mencakup
3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
1. Pikiran sehat
tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
2. Emosional
sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya,
misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
3. Spiritual sehat
tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa
syukur, pujian, kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat
spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.
4. Kesehatan sosial terwujud apabila
seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik,
tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi,
politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
c. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang
(dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu
yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara
finansial.
Sehat Secara
ekomomi ini tidak berlaku bagi bagi anak-anak usia sekolah (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut
(pensiunan)
JIka kalian bertanya, mengapa harus dibahas dengan
cakupan yang sangat luas dan dengan standart teori yang begitu paten,
jawabannya adalah Karena masalah Bullying adalaah masalah “ Penyakit Perilaku “
yang marak terjadi dewasa ini. Praktek kesewenang-wenangan memperlakukan
seseorang yang menyebabkan orang lain merasa tersinggung itu kerap terjadi setiap hari.
Bullying sudah menempatkan dirinya sebagai Sebuah penyakit Kronis yang sudah
mewabah kemana-mana.
WHO dalam batasan soal sehat memberikan satu
peneguhan bahwa seseorang dikatakan sehat jika Dia memiliki mental yang sehat
juga. " Kesehatan mental bisa dibuktikan dengan cara kita mengekpresikan kegembiraan, kesenangan dan mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik,
tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi,
politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai".
Maka, bisa dipastikan bahwa orang dalam predikat sebagai Pem-bully bisa dikategorikan sebagai orang tidak sehat secara mental. karena dia tidak bisa menghargai orang lain dalam tiap perbedaan status sosialnya.
Maka, bisa dipastikan bahwa orang dalam predikat sebagai Pem-bully bisa dikategorikan sebagai orang tidak sehat secara mental. karena dia tidak bisa menghargai orang lain dalam tiap perbedaan status sosialnya.
JIka anda adalah pem-bully
maka mental anda sedang diragukan kewarasannya.
Masih mau jadi Pem-bully??
Anda Sehat ??
Sumber :
http://astrinityas.blogspot.co.id/2012/08/apa-itu-bullying.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit
http://dr-suparyanto.blogspot.co.id/2011/07/apa-itu-perilaku.html
http://ciricara.com/2012/10/19/indonesia-masuk-daftar-negara-dengan-kasus-bullying-tertinggi/
Mantap banget..
BalasHapus